Rabu, 12 Mei 2010

NEOLIB

     sejak 1997 setiap tahun sekitar 20 miliar dolar atau sekitar Rp 200 triliun devisa kita bocor ke luar negeri. jumlah itu adalah hasil ekspor kita di kurangi impor, yang semestinya disimpan didalam negeri sehingga memperkuat cadangan devisa indonesia.

     Tak telalu penting memperdebatkan apakah rezim yang sekarang memerintah menganut paham neoliberalisme (neolib) atau tidak. apalah arti sebuah nama ? Deng Xiaoping, Bapak Ekonomi Cina, mengatakan , tak penting kucing itu berwarna hitam atau putih, asal dia bisa menangkap tikus.
memang aktivis dan wartawati kanada, Naomi Klein, menulis di dalam The Shock Doctrine, bahwa bersamaan dengan krisis ekonomi 1997/1998, butir-butir konsensus Washington dijejalkan ke Indonesia oleh IMF dengan bantuan Mafia Berkeley. Maka Bulog dihabisi, Pertamina dilumpuhkan, diikuti dengan agenda neolib lainnya seperti privatisasi dan deregulasi. BUMN-BUMN dijual, Indonesia dibuka sebebas-bebasnya, dan pada saat itulah - antara lain - raksasa eceran global, carrefour, untuk pertama kali mendarat di Indonesia.

     Kini jaringan carrefour telah menggurita dan melumpuhkan para para pedagang tradisional. Bahkan dikabarkan raksasa eceran itu mulai merambah pedesaan. Disinilah masalahnya : bagaimana raksasa carrefour dibiarkan pemerintah menghabisi pedagang eceran kita. Pembiaran itu salah.
Kalau para pejabat penting pemerintah selama ini sibuk membantah bahwa mereka penganut neolib, sekarang mereka tinggal membuktikannya dengan melindungi para pedagang dari cengkraman raksasa carrefour. Tapi sayangnya itu tak dilakukan.

Boleh saja Presiden SBY, Budiono, atau Sri Mulyani, mengatakan bahwa Indonesia tak menganut sistem neolib. Nyatanya berdasarkan data yang saya kumpulkan sejak 1997 sampai sekarang setiap tahun sekitar 20 milliar dolar atau sekitar Rp 200 trilliun devisa kita bocor ke luar negeri. Jumlah itu adalah hasil ekspor kita dikurangi impor, yang semestinya disimpan di dalam negeri sehingga memperkuat cadangan devisa Indonesia. Kalau saja hasil ekspor itu dibawa kedalam negeri, cadangan Indonesia bukan 50 atau 60 milliar dolar, seperti sekarang , tapi bisa mencapai 300-an milliar dolar.

     Selain itu, pemerintah juga diuntungkan langsung dari pajak.  Kalau hasil ekspor yang 200-an trilliun itu masuk kedalam negeri, ia akan menambah pajak sampai Rp 30-an trilliun, dan bisa dimanfaatkan untuk program-program pemerintah yang mendesak. Kenapa kebocoran itu terjadi ? Tak lain karena sistemdevisa yang kita terapkan begitu bebas sehingga para eksportir leluasa menyimpan kekayaannya di luar negeri,
Beda dengan Indonesia, negara tetangga seperti Malaysia atau Thailand mewajibkan hasil ekspornya disimpan di dalam negeri. Saya kira itu sangat wajar, soalnya pengusaha banyak mendapat fasilitas dari pemerintah, mulai izin  mengelola lahan, bantuan kredit bank, penggunaan jalan, jembatan dan pelabuhan, semuanya di sediakan pemerintah.

Jadi sebenarnya sistem yang kita pergunakan selama ini - apakah namanya Neolib, jalan tengah, atau kapitalisme tak terkendali - terbukti salah dan harus diganti. Kekayaan itu tak boleh lagi bocor ke luar negeri. Kalau saja kekayaan yang 200 milliar dolar itu disimpan di dalam negeri, Indonesia tak perlu mengutang ke luar negeri.

     Sekarang ini utang pemerintah Indonesia berjumlah Rp 1.667 trilliun. Konon inilah jumlah utang terbesar dalam sejarah Indonesia, termasuk bila dibandingkan dengan utang Orde Lama maupun Orde Baru. Pemerintah bisa saja bilang bahwa jumlah utang itu dibandingkan GDP Indonesia menurun. Tapi nyatanya pada tahun 2004, setiap penduduk Indonesia menanggung utang Rp 5,6 juta, kini meningkat menjadi Rp 7,7 juta. Yang lebih mengkhawatirkan sebagian besar utang itu berbunga tinggi dengan jangka waktu pembayaran lebih pendek karena berasal dari pasar lewat penjualan Surat Berharga Negara (SBN). Semua ini sesungguhnya adalah harga yang harus dibayar oleh rakyat karena pemerintah menggunakan sistem yang salah.

Artikel Majalah TANI MERDEKA.
Edisi 13.
Mei-Jul, 2009.


Senin, 10 Mei 2010

kelinciku

     Awal mula ketertarikan saya pada kelinci terjadi saat ibunya anak-anak saya menyuruh saya membelikan sepasang kelinci, mulanya saya tidak mengijinkan tetapi yang namanya membahagiakan pasangan hidup, kan ! tidak ada salahnya..hehe. lalu dengan girangnya istri saya menyambut anggota baru di rumah kami yang sederhana. singkat cerita mulailah saya direpotkan dengan segala masalah tentang kelinci, gmana tidak ! setiap hari harus membelikan pakannya ? membersihkan kotorannya dan urinnya ? tapi semuanya itu tidaklah menjadikan suatu permasalahan bagi diriku asal istri saya bahagia. ternyata sekarang saya yang paling senang dengan kelinci yang terkadang kesenangan saya itu membuat istri saya cemburu, hahahahha...gmana tidak ? setiap saya pulang kerumah yang pertama saya tanyain bukan anak dan istri saya, melainkan kelinci ( habis asyik sih membelainya ).

kelinci pertama saya, sekarang dah berumur 2 tahun, jinaknya luar biasa ! selalu ingin mengajak kita bermain dan penurut. setiap hari menunggui saya di depan pintu, kalau dilihatnya saya memasuki halaman rumah dia pasti mengejar sambil mengelilingi saya, gmana nga jatuh cinta ama tu kelinci ????  nama kelinci tertua saya NAPOH dah banyak memberikan saya cucu (anak-anak kelinci ) hehehehehe. di dalam pekerjaan saya terdapat banyak kendala terutama didalam biaya membeli pupuk, lalu saya mendapat ide dari teman saya yang juga seorang petani dengan menggunakan atau mamanfaatkan urine dan feses kelinci, itupun saya masih meragukan karna belum terbukti buat saya. lalu saya mulai membuat dan mempraktekkan apa yang di katakan teman saya tadi.
pertama saya tampung urin kelinci dalam satu botol minuman.
kemudian saya campurkan EM4 dgn perbandingan 5 ml : 1 botol minuman 800 ml.
lalu gula merah saya kikis secukupnya.
saya diamkan selama 2 minggu/setiap hari pagi dan sore saya aduk dan buka tutup botol tadi selama beberapa menit lalu tutup kembali.
setelah menunggu 2 minggu, pupuk urine kelinci tadi mulai saya uji cobakan pada sebatang pohon anggur yang mulai kritis, singkatnya setelah seminggu saya menunggu, pohon anggur yang mulai layu tadi berubah menjadi segar dan mulai bermunculan tunas-tunas baru pada batangnya. hm dahsyat banget tu urine kelinci, dari sinilah saya memulai membuat pupuk sendiri. hemat biaya dan tanah semakin subur. jadi bagi saudara saya yang berkecimpung di bidang pertanian nga ada salahnya kita memelihara kelinci. dah dulu cerita saya ya, semoga dapat bermanfaat bagi kita. akhir kata saya mohon maaf jika ada yang salah dari kata2 saya.
salam sejahtera untuk kita semua.